Jenis –
jenis penerimaan Televisi
Televisi
hitam putih
Pada
televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya.
Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini
sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar
akan terlihat menyerupai aslinya.
Televisi
warna
Gambar yang
kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek
gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar,
yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini
akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar TV warna memancarkan
sinyal-sinyal:
·
Audio (suara)
·
Luminansi (kecerahan gambar)
·
Krominansi (warna)
·
Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
·
Burst
PAL (Phase
Alternating Line)
Adalah sebuah
encoding warna yang digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di
seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur menggunakan
NTSC, sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (menggunakan SECAM,
walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL).
PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di
Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967. Catatan bahwa
Thomson Prancis, di mana Henri de France mengembangkan SECAM, kemudian membeli
Telefunken. Thomson juga berada di belakang merk RCA untuk produk elektronik konsumen, dan RCA
menciptakan standar TV
warna NTSC (sebelum Thomson
terlibat).
NTSC (National Television
System Committee)
NTSC dengan format terdiri dari 30 frame video per detik, dimana setiap frame terbentuk dari 525 scanning
garis. 486 scanning
membentuk visible raster
dan sisanya (vertical
blanking interval)
digunakan untuk sinkronisasi dan penyapuan vertikal
serta informasi lain
seperti teks penutup
dan vertical interval timecode.
Pada raster yang lengkap, scanning
genap (lower scanlines) yaitu garis 21-263 membentuk bidang gambar yang
pertama dan scanning ganjil
(upper scanlines) yaitu garis
283-525 membentuk bidang gambar
yang kedua. Sebagai
perbandingan, system PAL menggunakan 625 garis (576 visible raster),
atau dengan kata lain
memiliki resolusi vertikal yang cukup
tinggi, tetapi memiliki resolusi frame yang rendah yaitu 25
frame atau 50 bidang gambar per detik.
SECAM (Sequential Color with
Memory)
Pada tahun 1957, Henri de France memperkenalkan sistem warna SECAM.
Dalam sistem SECAM, resolusi warna gambar dan ukuran secara vertikal dikurangi.
Sinyal Q dan I dari sistem NTSC tidak digunakan, sebagai gantinya sinyal R-Y
Dan B-Y digunakan sebagai sinyal modulasi, dan dipancarkan dengan bandwidth
yang sama. Keduanya tidak dipancarkan secara serempak seperti halnya di dalam
sistem NTSC dan PAL. Tetapi secara bergantian, satu garis berisi sinyal R-Y dan
garis yang berikutnya berisi sinyal B-Y. Suatu penundaan garis (delay line) di
dalam penerima TV membuat kedua sinyal ini bergabung kembali ketika gambar akan
ditampilkan
SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV
Kelompok
frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel).
Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi
(band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
a) VHF bidang
frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).
b) VHF bidang
frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).
c) UHF saluran
14 sampai 83 (470 – 890 MHz)
Ada 3 sistem
pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a) National
Television System Committee (NTSC) digunakan USA
b) Phases
Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
c) Sequential
Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis
Sedangkan
Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system tersebut
adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.
PRINSIP KERJA PENERIMA TV
Model dan
jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang
digunakan.
Secara garis
besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) Antena
Televisi
Antena TV
menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan
berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1) Antena Yagi
2) Antena
Perioda Logaritmis
3) Antena Lup
Klasifikasi
lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
1) Kanal VHF
Rendah
2) Kanal VHF
Tinggi
3) Kanal UHF
b) Rangkaian
Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF),
pencampur (Mixer) dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima
sinyal TV yang masuk dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
c) Rangkaian
Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal
ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat
tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran
merah menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner.
d) Rangkaian
Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari
penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang
akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar
e) Rangkaian
Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari
detector video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray
Tube)
f) Rangkaian
AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang
berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah
menunjukkan komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner
g) Rangkaian
Penstabil Penerima Gelombang TV.
Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan
AFT. Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari
penguat IF secara otomatis
h) Rangkaian
Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi,
rangkaian defleksi vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian
pembangkit tegangan tinggi.
i) Rangkaian
Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal
pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya,
sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar :waaah
j) Rangkaian
Catu Daya (Power Supply)
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya
didistribusikan ke seluruh rangkaian.
Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak
merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah
tegangan tinggi (Live Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah
output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh
rangkaian TV
k) Penguat
Krominan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang
termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur
penguat 2 MHz
l)
Sinkronisasi Warna
Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna
dikeluarkan dari sinyal video warna komposit
m) Automatic
Color Control (ACC)
Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu
tegangan kemudi yang memperkecil penguatan didalam bagian warna
n) Color
Killer (Pemati Warna)
Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak
ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih
o) Rangkaian
Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)
Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah
warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V
dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari
saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya
garis PAL maka sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa
p) Demodulasi
Warna
Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan
warna di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal
itu dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua
sub pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat
mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka
diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama
seperti pada pemancar
Jurnal : http://www.springer.com/cda/content/document/cda_downloaddocument/9783642116117-c1.pdf?SGWID=0-0-45-896947-p174005467